Yang Berbakatlah yang akan dikenang

Pemilik Blog

Zainuddin

Sunday 16 July 2017

On July 16, 2017 by zainuddin in    No comments
Asal usul raja-raja bugis

Menurut hemat penulis, bahwa pulau Sulawesi pernah di perintah oleh seorang raja yang bernama la Patiganna ( Nama lain dari Aji Sangkuru Wira) ayah Datu Luwu’ pertama yang bernama batara guru (Nama lain La togeklangi), sekitar tahun 850 M. permainsuri maharaja La Patigana bernama Mutia unruk Datu Palingek ri senrijawa. Dalam buku Galigo, di ceritakan bahwa maharaja tersebut bertahta di Boting Langik. Cerita ini tidak dapat di artikan secara Harfiah,m tetapi harus di mengeri secara simbolik, karena mengandung mitos politik. Suatu mitos politik adalah mengandung pembenaran terhadap kekuasaan golongan elite yaitu raja dan kepala Negara yang dikenal di seluruh dunia, baik pada masa silam maupun pada masa kini. Mitos politik yang  di sesuaikan dengan tingkat peradaban manusia dan penganutnya. Munngkin yang dimaksud adalah kerajaan yang di anggap Primus Inter pares diantara dua kerajaan lain, seperti Akkawa (Di permukaan Bumi atau dunia tengah), dan urik liung atau Toddantoja (Negeri Bawah). Pandangan seperti ini ada kaitangnya dengan kosmogoni orang-orang Sulawesi selatan. Paham seperti ini di kenal juga di yunani, Tiongkok, Dan Jepan, proyeksi cara berfikir seperti itu Nampak pada beberapa kerajaan Bugis, Misalnya Kerajaan Wajo’ yang lahir bada Abad XV, terdiri atas tiga klasifikasi  yakni Limpo Battempola sebagai anak sulung. Ketiganya terikat pada satu federasi yang kemudian menjelma menjadi sebuah Negara kesatuan dengan hak otonomi, Di namakan Wajo’. Buku Galigo yang mengandung Pandangan Kosmogoni seperti tersebut di atas adalah buku sastra yang di tulis dengan huruf Lontarak, biasa pula di sebutSurek Sulapa Eppak (karena bentuknya bersegi empat) adalah karya sastra terbesar dunia seperti yang di perkirakan oleh Prof. Dr. R.A. Kern (1939:4), tebalnya lebih 8000 halaman dan paling kurang 7000 halaman. Menurut kern yang pernah membaca seluruh naska Galigo yang ada di eropa barat dan yang ada pada yayasan Matthes di Makassar bahwa buku I La Galigo Bukanlah Epos melainkan voorhistorisch atau pra sejarah Sulawesi  selatan (Kern, Op. Cit:15).

0 komentar:

Post a Comment